Penulis: Muhammad Fadil
Editor: Wa Ode Zainab Zilullah Toresano
Avatar adalah sebuah film fiksi ilmiah Amerika yang dirilis pada tahun 2009. Kemudian, ceritanya berlanjut pada sekuel kedua, yakni Avatar: The Way of Water. Film ini ditulis dan disutradarai oleh James Cameron dan diproduseri oleh James Cameron dan Jon Landau. Alur cerita dalam film Avatar memiliki beberapa keunikan yang membuatnya menarik bagi penonton. Beberapa di antaranya adalah:
Pertama, dualitas alur cerita. Film ini menampilkan alur cerita dua dunia yang berbeda, yaitu dunia manusia di Bumi dan dunia Navi di Pandora. Alur cerita ini memungkinkan penonton untuk melihat perbedaan antara kedua dunia dan bagaimana konflik antara keduanya terjadi.
Kedua, perubahan karakter utama. Karakter utama dalam film, Jake Sully, mengalami perubahan yang signifikan selama cerita berlangsung. Dia berubah dari seorang yang awalnya berniat untuk mengeksploitasi alam di Pandora menjadi seseorang yang menghormati alam dan menolak untuk mengeksploitasi alam.
Ketiga, tema-tema penting. Film ini menyentuh tema-tema penting, seperti perlindungan lingkungan, hak asasi manusia, perdamaian, dan kesadaran. Tema-tema ini dikemas dalam alur cerita yang menarik dan menyentuh hati.
Keempat, penggabungan dua genre. Film ini menggabungkan genre fiksi ilmiah dan petualangan, yang membuat alur cerita menjadi lebih menarik dan tidak terduga.
Kelima, penggabungan mitos tradisional. Film ini menggabungkan mitos tradisional dari berbagai budaya dan mengadaptasinya ke dalam alur cerita yang menarik. Hal ini memberikan kesan yang kuat dan mendalam pada penonton.
Keenam, pertanyaan-pertanyaan filosofis. Film ini juga mengajukan pertanyaan-pertanyaan filosofis yang membuat penonton berpikir lebih dalam tentang tema-tema yang dibahas dalam film.
Teori dialektika Hegel adalah sebuah pandangan filsafat yang menyatakan bahwa sejarah berkembang melalui proses dialektik. Dialektika adalah proses pemikiran yang menganggap bahwa setiap idea atau realitas memiliki lawan atau kontradiksinya, dan melalui proses perdebatan dan perubahan, kedua hal tersebut akan mencapai kesimpulan atau kesepakatan yang lebih baik.
Proses ini berlangsung secara berkelanjutan dan tidak pernah berhenti, karena sejarah selalu bergerak dari thesis yang memiliki kontradiksi ke synthesis yang lebih tinggi, yang kemudian menjadi thesis baru. Secara keseluruhan, teori dialektika sejarah Hegel mengajukan pandangan bahwa sejarah manusia berkembang melalui proses yang dialektis dan mengarah pada kesadaran yang lebih tinggi dan negara yang lebih baik.
Filsafat Hegel sebagai Pisau Analisis
Hegel menganggap bahwa sejarah manusia ditentukan oleh proses evolusi dari bentuk-bentuk negara yang lebih baik, yang akan mencapai puncaknya dengan negara yang sempurna atau “negara rasional”. Negara ini dicirikan oleh rasionalitas, keadilan, dan kesetaraan, di mana individu dapat mengejar kebebasan dan kebahagiaan mereka dalam konteks negara yang rasional.
Menurut Hegel, sejarah manusia berkembang melalui serangkaian tahapan dari tingkat kesadaran yang semakin tinggi, dimulai dari kesadaran yang primitif dan bersifat individu hingga kesadaran yang universal dan bersifat kolektif. Setiap tahap ini ditandai dengan dialektika.
Dalam perspektif teori dialektika Hegel, film Avatar menggambarkan konflik yang terjadi antara manusia dan ras alien Navi yang hidup di planet tersebut, dimana manusia yang datang ke Pandora membawa teknologi yang canggih dan ingin mengambil alih tanah Navi. Konflik ini menunjukkan tesis (manusia yang ingin mengeksploitasi alam) dan antitesis (Navi yang ingin melindungi alam) yang saling bertentangan.
Pada awal cerita, negara diwakili oleh korporasi yang berniat untuk mengeksploitasi Unobtanium, yang merupakan sumber daya yang sangat berharga. Mereka tidak peduli dengan dampak lingkungan dan mengejar keuntungan ekonomi tanpa memperhatikan perasaan atau hak asasi Navi.
Navi sendiri diwakili oleh sebuah masyarakat yang erat dengan alam, mereka memiliki hubungan yang erat dengan alam, sehingga mereka melakukan perlawanan terhadap usaha manusia untuk mengambil alih tanah mereka. Namun, seiring berjalannya cerita, negara ini mulai menyadari pentingnya hubungan yang harmonis dengan alam serta perlunya menghormati penduduk Navi.
Dalam teori dialektika Hegel, konflik ini akan mengarah pada sintesis yang lebih tinggi, yaitu kesadaran baru manusia tentang pentingnya hubungan yang harmonis dengan alam dan perlunya menghormati hak asasi Navi bagi keberlangsungan hidup. Mereka kemudian berusaha untuk menemukan solusi yang damai dan menghormati hak asasi Navi.
Dalam film Avatar, sintesis dialektika dapat dilihat juga dalam perubahan karakter utama, Jake Sully. Pada awal cerita, Jake adalah seorang pejuang yang dikirim ke Pandora untuk mengeksploitasi sumber daya alam yang berharga. Namun, seiring berjalannya cerita, Jake mulai belajar tentang cara hidup Navi dan menyadari bahwa alam di Pandora harus dihormati dan dilindungi. Dia kemudian memutuskan untuk berpihak pada Navi dan membantu mereka dalam perjuangan melawan manusia yang ingin mengeksploitasi alam di Pandora.
Referensi:
Georg Wilhelm Friedrich Hegel, Filsafat Sejarah, Yogyakarta: Panta Rhei Books, 2014.
Herbert Marcuse, Reason and Revolution: Hegel and The Rose Social Theory, USA: Routlege, 1955.
Fiqru Mafar, “Film Avatar dan Cerminan Dunia Virtual”, Jurnal Ilmu Budaya Vol. 10 No. 1 Tahun 2013.
This article is under the © copyright of the original Author:
(Zona-Nalar)
Please read "term and condition" to appreciate our published articles content. Thank you very much.