Konsumerisme Menurut Jean Baudrillard

Dengan berkembangnya berbagai inovasi baru, hasrat untuk membeli sesuatu bak jamur di musim semi. Melalui iklan, kemasan dan shopping mall, kaum kapitalis meningkatkan kapasitas konsumsi masyarakat. Aktivitas konsumsi ini menjadi sendi kehidupan masyarakat konsumen. Namun, mereka sebenarnya membeli sesuatu yang tidak dibutuhkan, melainkan tanda atau makna apa yang mereka dapat ketika mengonsumsi objek tersebut. Melalui […]

Read More

Sejarah Penjara: Seri Kriminologi

“Dari mana kejahatan berasal?” Itulah pertanyaan yang menjadi titik mula studi kriminologi, yaitu studi alternatif dari hukum yang lahir karena ketidakmampuan hukum itu sendiri menghilangkan kejahatan di dunia. Kendati secanggih apapun hukum dibuat, kejahatan tetap akan eksis. Alih-alih memberangus kejahatan, studi kriminologi berpaling dari pertanyaan awal tadi: “Dari mana kejahatan berasal?” Perigi misteri jawaban ini […]

Read More

Kierkegaard dan Iman Eksistensialisme

“Membutuhkan Allah adalah kesempurnaan yang tertinggi dari manusia”  — Soren Kierkegaard  Manusia sebagai sintesis antara yang temporal–eternal dan yang finite-infinite Dalam filsafatnya, Kierkegaard menerangkan konsep manusia sebagai sintesis antara kehidupan yang mewaktu (temporal) dan yang abadi (eternal). Manusia sebagai ‘yang mewaktu’ hidup dalam titik-titik sejarah hidupnya (moments we live for). Misalnya, kita lahir, bersekolah, melanjutkan […]

Read More

Mentalitas Kolonial (Inlander)

Mental Inlander adalah istilah kolonial yang ada kaitannya dengan reaksi unik bangsa Indonesia dalam mempersepsi kehidupan sosialnya. Konsep ini paling tidak dikemukakan oleh dua pengkaji kebudayaan Indonesia yakni Mochtar Lubis dan Koentjaraningrat. Sebagai bekas jajahan, bangsa Indonesia berpotensi mewarisi mental inlanders. Pembahasan tentang keberadaan mental inlander kerap dihindari atau masih dianggap tabu di antara people […]