Mengenai Teori Sistem Kritik (atas) Ateisme

Penulis: Gigih SaputraEditor: Murteza Asyathri Teori Sistem Kritik Ateisme (TSKA) adalah teori bantahan atas ateisme yang diklaim secara sistemik. TSKA adalah konsekuensi logis dari Teori Sistem Argumen Kosmo-Teleologi (TSAKT). Perbedaannya adalah TSKA menitikberatkan pada kritik terhadap ateisme dan TSAKT menekankan pada argumen eksistensi Tuhan. TSKA menjelaskan kelemahan ateisme mulai dari paradigma epistemologi dan ontologinya yang […]

Read More

Sumbangsih Filsafat bagi Kebebasan dan Kemerdekaan

Penulis: Murteza AsyathriEditor: Wa Ode Zainab Zilullah Baik kata ‘filsafat’ dan merdeka’ mungkin tidak memiliki korelasi secara langsung. Namun, jika kita menelusuri sejarah panjang filsafat sejak Yunani, filsafat memiliki sumbangsih besar terhadap kebebasan atau pun kemerdekaan. Kebebasan dalam artian hubungannya dengan hak-hak individu yang alamiah, dan kemerdekaan sebagai perjuangan melawan supremasi kekuasaan yang otoriter, penjajah, […]

Read More

BYUNG-CHUL HAN: Kecemasan dan Krisis Modernitas

Penulis: AfwillahEditor: Wa Ode Zainab ZilullahCemas (anxiety) umumnya kerap disamakan dengan takut (fear). Padahal keduanya berbeda. Takut selalu merujuk ke suatu objek konkret. Dengan kata lain, orang selalu takut terhadap sesuatu. Sesuatu itu boleh jadi ketinggian, kegelapan, kematian, polisi, trauma masa lalu, atau kehilangan orang yang dicinta. Namun, lain hal dengan cemas yang tidak memiliki […]

Read More

Moralitas menurut Immanuel Kant Bag.I

Zaman baru telah dimulai sejak lahirnya seorang filsuf yang telah berhasil mendamaikan dua pemikiran besar, yakni Rasionalisme dan Empirisme. Filsafatnya menghantarkan suatu gagasan baru yang memberi arah kepada segala pemikiran filsafati di zaman yang lebih kemudian. Aliran filsafatnya ini dikenal dengan kritisisme. Yang mana adalah sebuah sintesa dan dianggap telah menjembatani dari kecenderungan pokok sebelumnya, […]

Apa itu Filsafat?

Kata “Filsafat” berasal dari gabungan dua kata Yunani; “philia” dan “sophia”. Philia berarti “cinta” sedangkan sophia berarti “kebijaksanaan”. Maka, kata philia-sophia atau “philosophy” diartikan sebagai cinta terhadap kebijaksanaan. Apabila Filsafat merupakan tindakan mencintai kebijaksanaan, maka orang yang menjalani Filsafat disebut sebagai philosopher atau filsuf yang diartikan secara harfiah sebagai pecinta kebijaksanaan.  Mereka tidak disebut sebagai […]

Filsafat Anjing (Sinisme)

Antisthenes (445- 365 SM), merupakan salah satu pendiri Filsafat Anjing (Sinisme),  lahir di kota Athena yang dibesarkan secara sederhana oleh kedua orang tuanya. Ayahnya, penduduk asli kota Athena. Sedangkan ibunya berasal dari Turki yang bermukim di Ibu Kota Yunani. Secara garis besar, Antistheses berguru pada Gorgias dan Socrates. Di masa muda, Antisthenes memperdalam ilmu argumentasi […]

Filosofi Cinta

Membincang ‘cinta’ tak akan pernah tamat. Begitu kompleks, menembus sekat. Cinta tak dapat didefinisikan secara utuh; upaya kita mendefinisikannya sama saja membatasi cinta itu sendiri. Sejumlah pakar, filsuf, psikolog, dan sufi memaknai cinta secara beragam dalam karya-karya mereka. Kita bisa merefleksikannya dalam pengalaman cinta dalam kehidupan kita. Apa itu cinta?  Secara filosofis, ada daya tarik […]

Ateisme dan Gerakan New Age

Sejak zaman pra sejarah, manusia sudah menyembah sesuatu yang dianggap ‘representatif’ untuk disembah. Dalam diskursus agama, manusia diyakini memiliki fitrah menuhankan sesuatu di luar dirinya; yang Maha Besar, Kuasa, Indah dan lainnya. Oleh karena itu, seiring perkembangan zaman, manusia mulai memikirkan Tuhan. Kepercayaan terhadap Tuhan inilah yang kemudian diinstitusionalisasikan dalam “agama”.  Meskipun ada sejumlah agama […]

Filsafat Sejarah

Filsafat sejarah merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang perkembangan dan penyebaran hukum-hukum atau dasar-dasar kebangkitan dan sebab-sebab runtuhnya suatu bangsa. Selain itu, filsafat sejarah juga didefinisikan sebagai suatu tinjauan terhadap peristiwa-peristiwa historis secara filosofis untuk mengetahui faktor-faktor esensial yang mengendalikan perjalanan peristiwa-peristiwa historis . Manusia sebagai sentral sejarah karena manusia tidak hanya sebagai objek […]