Kierkegaard dan Iman Eksistensialisme

“Membutuhkan Allah adalah kesempurnaan yang tertinggi dari manusia”  — Soren Kierkegaard  Manusia sebagai sintesis antara yang temporal–eternal dan yang finite-infinite Dalam filsafatnya, Kierkegaard menerangkan konsep manusia sebagai sintesis antara kehidupan yang mewaktu (temporal) dan yang abadi (eternal). Manusia sebagai ‘yang mewaktu’ hidup dalam titik-titik sejarah hidupnya (moments we live for). Misalnya, kita lahir, bersekolah, melanjutkan […]

Gita Savitri, Childfree, dan Kebijaksanaan

Beberapa waktu ini, childfree menjadi sebuah isu yang hangat diperbincangkan oleh masyarakat Indonesia, khususnya di media sosial. Terlebih lagi saat Gitasav melontarkan komentar di instagram pribadinya saat ada salah seorang warganet yang memujinya “awet muda”, meskipun sudah berusia 30 tahun. Gitasav, influencer (publik figur) asal Indonesia yang kini menetap di Jerman, merespons komentar tersebut dengan […]

Moderasi Sains dan Agama

Judul Buku      : Sains Religius, Agama Saintifik: Dua Jalan Mencari Kebenaran Penulis             : Haidar Bagir dan Ulil Abshar Abdalla Penyunting      : Ahmad Baiquni dan Azam Bahtiar Penerbit           : Mizan Cetakan           : Cetakan ke-1, Agustus 2020 Tebal               : 169 halaman Harga              : Rp. 50.150- Rp. 59.000 Buku yang diterbitkan pada Agustus 2020 ini terkait erat dengan […]

Manusia Rasional dalam Perspektif Filsafat dan Al-Qur’an

Penulis: Muhammad Toha Sobirin Editor: Wa Ode Zainab Zilullah Toresano Rasionalitas, yang menekankan pada optimalisasi “akal”, di dalam perspektif filsafat dan al-Qur’an sama-sama menduduki posisi yang penting. Di dalam filsafat, akal merupakan piranti yang digunakan untuk mengungkap dan menyoal realitas. Begitu pun dengan Al-Qur’an yang mana di dalamnya menekankan untuk berpikir [manusia menggunakan akalnya] dalam […]

Hermeneutika Nasr Hamid Abu Zaid

Sebagai bagian dari bangsa yang majemuk, kita seyogyanya mengutuk aksi terorisme yang dilakukan oleh siapapun. Terlebih lagi, apabila tindakan tidak manusiawi tersebut dianggap sebagai jihad fi sabilillah. Jika ditelaah, ada sejumlah faktor yang memicu aksi terorisme [pengejawantahan intoleransi ekstrem], tetapi akar persoalan dari tindakan tersebut adalah “penafsiran keliru terhadap teks agama”. Di kalangan para pemikir […]

Kritik Jürgen Habermas terhadap Liberalisme dan Sekularisme Agama dan Negara dalam Ruang Publik Pascasekuler

Di dalam masyarakat tradisional, agama dan politik adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Kendati demikian, agama yang memegang kendali atas kehidupan kolektif suatu masyarakat. Sebab, di dalam masyarakat tradisional yang masih relatif homogen, agama memonopoli tafsir atas hukum-hukum atau norma-norma yang mengatur kehidupan sosial-politik sebuah masyarakat. Monopoli interpretasi itu terjadi karena hukum-hukum atau norma-norma […]