Dunia senantiasa mengalami perubahan sejak zaman dahulu hingga sekarang. Kalimat tersebut merupakan sebuah fakta yang tidak terbantahkan. Sejarah telah membuktikan bahwa tidak ada sesuatu pun yang bertahan selamanya. Kendati demikian, seiring dengan perkembangan zaman dan berjalannya waktu, dunia terus berlari menuju ke arah yang lebih baik. Beraneka ragam sektor kehidupan manusia senantiasa berkembang dan berinovasi dalam rangka membantu manusia melangkah menuju hidup yang lebih baik.
Perkembangan ini meliputi banyak hal. Mulai dari bidang kesehatan, pendidikan, olahraga, ekonomi, seni, kuliner, hingga bidang lainnya. Salah satu bidang terpenting yang mengalami dampak dari perkembangan zaman, salah satunya adalah bidang teknologi. Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi menjadi salah satu pemberi manfaat terbesar dan salah satu penopang terbesar bagi kelangsungan hidup manusia. Aktivitas manusia di masa sekarang begitu banyak mengandalkan teknologi, terlebih di masa Covid-19 melanda.
Teknologi ini dapat berupa banyak hal, misalnya teknologi yang memudahkan manusia untuk berpindah dari satu tempat menuju ke tempat yang lain, teknologi yang memudahkan manusia menciptakan suatu peralatan untuk memasak, hingga teknologi yang memudahkan manusia untuk dapat melakukan komunikasi. Dalam konteks ini, teknologi komunikasi adalah bidang yang mengalami perkembangan signifikan dengan berbagai macam inovasi mutakhir.
Instagram merupakan aplikasi berkomunikasi popular yang dikembangkan oleh dua orang Asal Amerika Serikat bernama Kevin Systrom dan Mike Krieger. Beberapa saat setelah kepopuleran aplikasi ini melejit kuat, salah satu perusahaan raksasa teknologi lainnya, yakni Facebook, mengakuisisi Instagram pada tanggal 9 April 2012, dengan mahar tidak kurang dari $1 milyar.
Kepopuleran aplikasi Instagram konsisten. Sehingga, fenomena tersebut mendorong perusahaan Facebook, pemiliknya saat ini, mengembangkannya lebih jauh hingga tampil sebaik saat ini. Aplikasi ini menjadi salah satu fenomena atau demam masyarakat yang cukup menjamur dimana hampir setiap orang mengetahui dan sebagian besar adalah pengguna aplikasi Instagram itu sendiri.
Keberadaan dari aplikasi Instagram sebagai imbas kemajuan zaman dan perkembangan teknologi yang sangat pesat menyebabkan begitu banyak konspesi dan intepretasi baru bermunculan, dengan tujuan menganalisa dan mendalami tentang berbagai macam fenomena yang terjadi dalam kajian dari berbagai pemikiran, salah satunya adalah kajian ilmu Hermeneutika.
Hermeneutika dalam Filsafat
Hermeneutika merupakan salah satu cabang dalam ilmu filsafat yang berupa sebagai salah satu motode dalam penafsiran. Kisah ini berawal dari masa Yunani Kuno, dimana hermeneutika banyak disangkut pautkan dengan cerita klasik dewa Hermes dalam mitologi
Yunani. Hermes, dalam kisah klasik mitologi Yunani, merupakan dewa pengantar pesan yang ditugaskan oleh Yupiter untuk mengirimkan pesan kepada para dewa lainnya di gunung Olympus. Hermes juga bertugas sebagai pengantar dan pembawa pesan dari para para dewa yang hendak mengirimkan pesannya bagi manusia di Bumi.
Secara etimologi, kata Hermeneutika berasal dari Hermeneia, yang berarti menafsirkan. Hal ini sejalan dengan tugas seorang dewa Hermes yang membawa dan menyampaikan pesan dimana sang penerima pesan berupaya untuk menafsirkan pesan-pesan yang telah disampaikan oleh si pembuat pesan. Demikian pula dengan kajian Hermeneutika, yang mana kajian ini juga secara utama bertujuan untuk menafsirkan pesan dan memahaminya dengan langkah-langkah dan metode yang tepat. Pemahaman Hermeneutika ini, dapat beraneka ragam.
Salah satu bentuk dari Hermeneutik yang membutuhkan pemahaman lebih mendalam adalah penafsiran atas bahasa. Sebagaimana yang diketahui bahwa bahasa adalah instrumen utama bagi seorang individu berada untuk memahami sesuatu hal diluar dirinya. Namun, bagaimanakah memahami bahasa ini sebagai suatu bentuk yang harus ditafsirkan, hingga pada masa sekarang?
Instagram Zaman Sekarang dalam Kajian Hermeneutika
Demam Instagram di tengah kalangan masyarakat adalah dampak dari melejitnya perkembangan teknologi di masa sekarang. Kecenderungan untuk memahami orang lain dalam beraneka ragam perspektif menyebabkan seseorang menjadi begitu mengidolakan aplikasi Instagram dan menggunakannya. Melalui Instagram, seseorang dapat membagikan pengalaman pribadinya dan orang lain yang menyaksikan publikasinya akan menafsirkan pengalaman pribadi itu sebagai wujud upaya memahami orang lain.
Seringkali, dalam aplikasi Instagram, terdapat suatu potongan berita tentang suatu fenomena; misalnya, fenomena perselingkuhan salah seorang pejabat politik, yang kemudian menjadi viral dan ditanggapi oleh banyak pengguna Instagram. Hal ini, merupakan salah satu bentuk intepretasi para pengguna Instagram dalam rangka berupaya memahami ‘yang lain’ sebagai bagian dari dirinya; yang mana dirinya menyadari bahwa ia adalah bagian dari masyarakat dan ikut terikat di dalamnya.
Dalam aplikasi Instagram pula, seseorang diperkenankan untuk membagikan pada yang lain mengenai foto tentang dirinya. Seringkali, foto yang dibagikan berupa kegiatan sehari- hari, entah itu memasak, olahraga, tentang pekerjaan, tentang pendidikan, hobi, dan lain halnya. Di sini, pengguna lain dibebaskan untuk mengintepretasikan dan memahami seseorang sebagai bentuk dari dirinya sendiri.
Dengan kata lain, memahami pengalaman orang lain sebagai pengalamannya; misalnya, ketika teman saya membagikan pengalaman dirinya sedang berlibur ke pulau Bali, maka saya memahami dengan memaknai bahwa saya juga pernah berlibur ke pulau Bali dengan model pemahaman saya sendiri. Hal ini adalah salah satu bentuk dalam memahami ‘yang lain’, dalam interaksi di dunia maya.
Demam Instagram
Sebagaimana pembahasan dan penarikan relevansi di atas, bahwa sesungguhnya kajian hermeneutika merupakan ilmu tentang pemahaman atau penafsiran akan sesuatu dalam realitas yang berkaitan dengan kesadaran manusia dalam membangun relasi dengan yang lain.
Hermeneutika sebagai salah satu cabang dalam ilmu filsafat memberikan suatu intepretasi yang cukup signifikan dan membuka pintu bagi penafsiran akan banyak hal sehingga seseorang mampu mencapai suatu bentuk tertentu dalam memahami hal yang ada pada realitas.
Alangkah bijaknya bilamana kita dapat menggunakan aplikasi komunikasi (Instagram) sebagai salah satu sarana untuk menyebarkan semangat positif dan sebagai bentuk kritis terhadap kehidupan sosial di masa sekarang, sehingga tidak menimbulkan konflik dan permasalahan antar sesama yang tidak seharusnya dapat muncul.
Penulis: Duncan Matthew Daunan S.Fil.
Referensi
- Hardiman, F Budi. 2015. Seni Memahami hermeneutik: dari Schleiermacher sampai Derrida. Yogyakarta: Kanisius.
- Palmer, Richard E. 1969. Hermeneutics. Evanston: Northwestern University Press.
- Revaldo, Heldgar Valdmar. 2017. Mitologi Dunia: Mitos-Mitos terkenal yang dipercaya Masyarakat Penjuru Dunia.
This article is under the © copyright of the original Author:
(Zona-Nalar)
Please read "term and condition" to appreciate our published articles content. Thank you very much.