Penulis: Georgius Benny
Editor: Murteza Asyathri

Waralaba film Transformers kembali berlanjut di tahun 2024 melalui film terbarunya berjudul Transformers One. Berdasarkan trailer-nya di YouTube, film ini berlatar waktu jauh sebelum Transformers datang ke Bumi akibat Cybertron, planet yang dihuni oleh para robot, sudah rusak karena kehabisan sumber daya. Film ini sekaligus menceritakan kisah Orion Pax (Optimus Prime) dan D-16 (Megatron) yang merupakan sahabat dekat sebelum akhirnya saling berperang satu sama lain.

Harold Lasswell dalam disertasinya yang berjudul Propaganda Technique in the World War (1938) mendefinisikan propaganda sebagai manajemen perilaku masyarakat secara kolektif melalui manipulasi simbol-simbol yang signifikan. Definisi Lasswell tersebut dapat dielaborasi dengan apa yang disampaikan Hannah Arendt dalam The Origins of Totalitarianism (1962) yang menyebutkan bahwa propaganda dan teror adalah alat yang digunakan rezim totalitarianisme untuk membentuk masyarakat yang teratomisasi. Atomisasi adalah keadaan dimana adanya pembatasan hubungan sosial antar anggota masyarakat.

Kedua analisis tersebut cukup menggambarkan apa yang dilakukan rezim Sentinel Prime dalam film Transformers One, yaitu membentuk perilaku kolektif masyarakat melalui manipulasi sejarah. Rezim Sentinel Prime juga membatasi hubungan sosial antar anggota masyarakat, terlebih antar kelas sosial. Robot penambang hanya akan hidup di sekitar lokasi tambang dan berinteraksi dengan sesama robot penambang, sementara kelas sosial teratas akan mengontrol melalui alat-alat negara yang dimiliki.

Pada masyarakat totalitarianisme, opini publik dikontrol sedemikian ketat sehingga muncul keadaan yang disebut oleh Timothy Snyder dalam On Tyranny (2019) sebagai keadaan di mana ketika semua orang mengikuti logika yang sama, maka ranah publik akan dipenuhi oleh loyalitas semu dan masyarakat tidak akan pernah memikirkan tentang perlawanan.

Dalam Transformers One, Orion Pax (Optimus Prime) dan D-16 (Megatron) bersama robot penambang lainnya dipaksa bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Cybertron akan sumber daya yang berasal dari Energon. Mereka diatur oleh protokol dan pengawasan yang sangat ketat. Melakukan kesalahan sedikit saja atau melanggar protokol, maka mereka akan disingkirkan ke dalam pangkat yang lebih rendah.

Namun, Orion Pax adalah robot pekerja yang punya pandangan visioner tentang kaumnya bahwa robot kelas pekerja dapat melakukan hal lebih besar dibanding hanya menambang Energon. Singkat cerita, Orion Pax bersama dengan D-16, Elita, dan B-127 menemukan petunjuk tentang rahasia masa lalu Cybertron. Akhirnya mereka melakukan petualangan dan bertemu dengan Alpha Orion, salah satu Prime yang dikalahkan oleh Quintesson.

Alpha Orion menceritakan kebenaran yang disembunyikan rezim Sentinel Prime, yaitu tentang kebenaran terkait perang dan fakta bahwa sebenarnya robot kelas pekerja mampu bertransformasi. Namun, roda gigi mereka diambil oleh rezim Sentinel Prime sebelum mereka diaktifkan dengan tujuan membentuk mereka sebagai kelas pekerja yang tidak berdaya.

Status quo Cybertron dan rezim Sentinel Prime merupakan proyeksi dari gagasan Marxisme tentang negara. Analisa Karl Marx menjelaskan bahwa negara akan terus ada sebagai akibat dari penjelmaan sejarah dan selama masih ada proses produksi, pembagian kerja, dan kepemilikan pribadi. Negara berfungsi untuk menjaga kepemilikan kaum borjuis. Selain itu, Karl Marx menambahkan bahwa kerja dalam masyarakat dibagi ke dalam spesialisasi. Spesialisasi membagi manusia ke dalam dua golongan yaitu mereka yang bekerja dengan tangan dan mereka yang bekerja dengan otak.

Dalam Transformers One, negara yang dikontrol rezim Sentinel Prime menindas kelas pekerja demi mempertahankan kekuasaan dan akses serta kontrol terhadap sumber daya utama, yaitu Energon. Diambilnya roda gigi dari robot kelas pekerja untuk membuat mereka tidak bisa bertransformasi adalah upaya dari rezim Sentinel Prime dalam membagi masyarakat ke dalam dua kelas sosial: robot yang bisa bertransformasi yang menjalankan pemerintahan serta ekonomi, dan robot yang tidak bisa bertransformasi sebagai kelas pekerja.

Gerakan dari robot kelas pekerja tersebut merebut alat-alat negara seperti media dan menduduki istana negara. Kondisi ini sejalan dengan yang analisis Marx tentang revolusi proletariat yang hanya dapat dijalankan jika kelas pekerja secara kolektif dapat mengambil alih alat dan hasil produksi.

Film Transformers One nyatanya bukan hanya sekedar film animasi yang menghibur, melainkan juga dapat menjadi media untuk dapat mempelajari filsafat, khususnya dalam kajian sosial, ekonomi, dan politik. Melalui petualangan Orion Pax dan teman-temannya, penonton diajak menelusuri perjalanan untuk mengungkap kebenaran dan melawan rezim totalitarianisme melalui revolusi kelas pekerja.

Referensi

Arendt, H. (1962). The Origins of Totalitarianism. Ohio: The World Publishing Company.

Hamersma, H. (1990). Tokoh-Tokoh Filsafat Barat Modern. Jakarta: PT Gramedia.

Junaidi, M. (2016). Ilmu Negara: Sebuah Konstruksi Ideal Negara Hukum. Malang: Setara Press.

Lasswell, H. (1938). Propaganda Technique in the World War. Michigan: The University of Michigan Libraries.

Snyder, T. (2019). On Tyranny: Twenty Lessons from the Twentieth Century. New York: Tim Duggan Books.





This article is under the © copyright of the original Author: Please read "term and condition" to appreciate our published articles content. Thank you very much.
(Zona-Nalar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

three × 2 =